Saturday, July 14, 2018

Menjadi volunteer di World Barista Championship 2017 : SEOUL

Bulan November tahun lalu aku berkesempatan untuk menghadiri event World Barista Championship (WBC) 2017 yang diadakan di Seoul, Korea Selatan. Mungkin buat penggila kopi di Asia, event ini sangat ditunggu-tunggu karena akhirnya setelah 10 tahun WBC yang selama ini hanya diadakan di Eropa / Australia / Amerika, akhirnya kembali lagi diadakan di Asia ! (terakhir di Jepang tahun 2007).


Tapi kali ini, aku datang nggak cuma sekedar menonton kompetisinya saja. Buat nambah pengalaman, aku mendaftar sebagai volunteer as stage support selama 3 hari untuk membantu pesertanya bertanding. Jujur aku belum pernah punya pengalaman seperti ini sebelumnya. Agak deg-degan juga sih, tapi disisi lain excited juga bisa membantu menjadi support partner yang bertanding. 


DAY 1
Di hari pertama aku bertugas sebagai bussing support bareng salah satu volunteer dari Korea. Tugasnya adalah mengclear-up setiap beverages yang sudah dicicipi oleh judges. Cuma clear up doang. Sounds easy huh? Noo... ternyata nggak juga. Mungkin mudah apabila tidak ada special request dari pesertanya. Tapi ternyata pada saat aku nge-shift, aku mendapat beberapa special request dari peserta yang cukup challenging seperti: 
  • Material cup yang dipakai salah satu peserta terbuat dari kristal yang tipiiiiiiss banget. Dan cup tersebut harus diambil dengan hati-hati sekali. Gak boleh baret, gak boleh kesenggol, apalagi sampai pecah! Kebayang kalo pecah gimana gantinya coba?  
  • Selain serving glass / mug yang dipakai, yang juga harus di clear up adalah cup air putih. Dan gak cuma 1 cup air putih yang diserve. Itu kembali ke instruksi kompetitornya, karena air putih yang diserving mengandung tds yang berbeda-beda. jadi harus perhatiin dengan jelas instruksi dari kompetitornya. 
  • Harus aware dengan instruksi yang diberikan head judge, kapan cup tersebut akan di clear up. Karena kadang ada cup yang baru boleh diambil setelah step tertentu. Dan juga ada beberapa kompetitor yang meminta serveware lain juga harus di clear up (spoon / tray/ etc)
Sebenernya yang paling menggoda banget adalah pengen mencicipi kopi yang ada disitu (walau bekas jurinya :P). Apalagi pada saat kopi mereka dibuang di bussing, wangi kopinya langsung semerbak parah! Pengen aku minum rasanya hahahaha. Tapi selain juri, gak boleh ada yang nyobain kopi kompetisi. Harus langsung buang.

DAY 2
Hari kedua, aku bertugas sebagai Time Keeper. Tugasnya adalah menekan tombol start dan stop berbarengan dengan instruksi yang diucapkan si peserta. Dari 15 menit, kemudian 10 menit, 5 menit, 3 menit sampai tinggal sisa 30 detik, harus aware buat ngasih tau waktu ke pesertanya. Harus fokus. Gak boleh ngelamun, dan sigap antara pegang stopwatch dengan tombol time-nya. Karena stopwatch itu yang akan ditunjukkan ke head judge untuk penilaian akurat. Kebayang dong kalo ngelamun, terus waktunya salah pencet / gak akurat. yang harusnya on time jadi overtime. The worst casenya kamu bisa dituntut oleh pesertanya!

DAY 3
Aku mengambil off di hari ke-3 supaya bisa istirahat sejenak, dan ngeshift lagi di final hari ke-4 dan ini merupakan hari ke-3 aku sebagai volunteer. Tugasku kali ini sebagai Bar Cleaning dan membersihkan Black Eagle yang selesai dipakai peserta. Disini, aku diminta untuk membersihkan mesin sedetail mungkin, dengan menggunakan beberapa chemical dan towel khusus. Ketelitian dan kerjasama team dibutuhkan. Gak boleh ada finger mark tertinggal di mesin, gak boleh ada sisa kopi di drip tray, portafilter, dll. Intinya dibikin kinclong kembali. Aku senang di bagian ini karena walaupun bersihin mesin espresso kotor, tetep aja aroma kopi bekasnya wangi-wangi cuy =)) ampun..

Momen yang menyenangkan adalah saat peserta yang kita bantu ternyata menang kompetisi dan say thank you atas support kita :) Rasanya senang bisa bekerja sama untuk keberhasilan dia (walau peran kita mungkin gak seberapa). Dan menurutku, gak perlu malu jadi volunteer walau kerjanya super repot dan mungkin tidak mendapat benefit yang sepadan. Banyak ilmu yang bisa kita pelajari dan melihat secara objektif bagaimana effort para peserta kompetisinya. Kalau yang aku kutip dari Indonesia Coffee Event "Not job is too small".

So, ada yang tertarik jadi volunteer? :)

No comments:

Post a Comment